Aceh Barat perkenalkan potensi wisata Syariah ke mancanegara

Meulaboh (Aentenews) – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memperkenalkan berbagai potensi wisata Syariah ke mancanegara melalui seminar internasional “West Aceh Sharia Tourism 2025 and Visit Malaysia 2026” di Meulaboh, Senin.
Seminar potensi wisata Syariah tersebut juga sebagai ramgkaian rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-437 Kota Meulaboh yang dirangkai dengan Pekan Kebudayaan Aceh Barat (PKAB) 2025.
Kegiatan bergengsi ini mengangkat tema “Wisata Syariah dan Tantangannya” dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari dalam dan luar negeri, termasuk perwakilan Tourism Malaysia Medan dan delegasi dari Provinsi Terengganu, Malaysia.
Ketua Pelaksana, Aduwina Pakeh menyampaikan bahwa seminar ini merupakan langkah strategis dalam memperkenalkan potensi wisata syariah Aceh Barat ke dunia internasional.
“Aceh Barat memiliki potensi wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, sejarah, hingga budaya Islam. Melalui kegiatan ini, kita berharap wisata syariah menjadi pintu baru dalam menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara,” ujarnya.
Aduwina yang juga Ketua PCNA Aceh Barat menambahkan, keberhasilan pengembangan wisata syariah memerlukan sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, Kementerian Agama, dan organisasi masyarakat. Kolaborasi tersebut diharapkan memperkuat regulasi, promosi, serta peningkatan kapasitas SDM di bidang pariwisata.
Provinsi Terengganu, Malaysia, menjadi mitra penting dalam pengembangan wisata syariah Aceh Barat. Terengganu dikenal sebagai daerah yang sukses mengintegrasikan penerapan syariat Islam dengan sektor pariwisata modern.
“Terengganu menunjukkan bahwa penerapan syariat tidak menghambat sektor wisata, justru menjadi nilai tambah dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” jelas Aduwina.
Selanjutnya sambutan, Rosalina Abdul Rahim, Pengarah Tourism Malaysia Medan Indonesia, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting menjelang pelaksanaan Visit Malaysia 2026.
“Malaysia dan Indonesia, khususnya Aceh, memiliki kedekatan sejarah dan budaya. Kerja sama dua negara di sektor pariwisata akan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ucap Rosalina.
Ia menegaskan bahwa sektor pariwisata bukan sekadar hiburan, melainkan sumber ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja, memperkuat hubungan diplomatik, dan memperkenalkan warisan budaya kepada dunia.
“Tourism Malaysia mengalu-alukan rakan-rakan di Aceh dan seluruh Indonesia untuk turut serta memeriahkan Visit Malaysia Year 2026,” tambahnya.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, S.P., M.M, dalam sambutannya menyambut hangat kehadiran para tamu kehormatan dari Terengganu.
“Kehadiran Tuan-tuan dan Puan-puan sekalian adalah simbol persahabatan dan kolaborasi antar dua negeri yang menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam,” kata Tarmizi.
Ia menegaskan bahwa pengembangan wisata di Aceh Barat harus tetap berlandaskan syariat Islam tanpa mengurangi nilai ekonomi dan daya tarik daerah.
“Kemajuan ekonomi dan wisata harus berjalan seiring dengan tegaknya syariat Islam. Keramaian bukan masalah selama tertib dan bernilai ibadah. Justru dari wisata yang tertata, UMKM tumbuh, lapangan kerja tercipta, dan kesejahteraan meningkat,” tegasnya.
Pewarta Aceh Barat/Nagan Raya : RIO