Aceh BaratPolitik

Legislator ungkap penyebab Aceh Barat tertinggal, ternyata ini faktornya

Meulaboh (Aentenews) – Anggota DPRK Aceh Barat, Ahmad Yani, menyoroti lemahnya perencanaan pembangunan sehingga menyebabkan bumi “Teuku Umar” itu tertinggal dalam memanfaatkan peluang dana pembangunan dari pemerintah pusat.

“Ternyata masalah utamanya terletak pada ketiadaan dokumen Detail Engineering Design (DED) sebagai syarat wajib pengusulan program strategis. Padahal kita membutuhkan banyak pembangunan,” katanya di Meulaboh, Sabtu (6/9).

Tapi, tegasnya karena tidak ada DED, akhirnya proposal Pemda itu kandas sebelum sampai ke, seperti untuk pembangunan jalan distribusi dan irigasi yang menyangkut hajat hidup masyarakat..

Ia menambahkan, banyak proyek krusial di Aceh Barat sebenarnya bisa dibiayai oleh pemerintah pusat, namun kesempatan itu hilang karena daerah kalah bersaing dalam hal kesiapan dokumen.

Sebelumnya, Kepala BPKD Aceh Barat menyebut daerah kehilangan Rp48,4 miliar akibat pemangkasan anggaran pusat. Namun Ahmad Yani menilai alasan tersebut tidak bisa dijadikan tameng stagnasi pembangunan.

“Pemotongan berlaku nasional. Tapi daerah yang siap DED tetap dapat proyek. Yang kalah itu yang tidak punya dokumen,” jelasnya.

Selama ini, hanya segelintir SKPK yang memiliki dokumen lengkap. Sisanya dinilai masih pasif dan kurang kreatif dalam mencari peluang pembiayaan pusat. Oleh karenanya sudah waktunya pola lama itu diubah.

“Semangat membangun Pak Bupati dengan relasi yang beliau bangun ke pusat harus diimbangi SKPK dengan kesiapan dokumen. Kalau tidak, peluang emas tetap hilang,” ujarnya.

Ia menyebut, meskipun APBN sedang efisiensi, namun sejumlah program strategis pusat masih terbuka untuk diakses oleh daerah, seperti DAK Infrastruktur Dasar, SBSN untuk madrasah dan rumah sakit, Inpres Jalan Daerah, Program Desa Wisata, Pamsimas/SPAM, hingga bantuan infrastruktur UMKM.

“Kalau kita tidak siapkan dokumen, daerah lain yang lebih dulu ambil peluang. Kita hanya jadi penonton. Sudah waktunya akhiri budaya ‘gagasan tanpa eksekusi’,” tegasnya.

Ahmad Yani optimistis, dengan semangat perubahan dan perencanaan yang lebih matang, Aceh Barat bisa keluar dari ketertinggalan. “DPRK siap mendukung anggaran yang membuka jalan masuknya proyek strategis nasional ke Aceh Barat,” pungkasnya.

Pewarta Aceh Barat/Nagan Raya : RIO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button