Berita AcehEkonomi

Disbudpar: Pengelolaan warisan budaya Aceh dapat apresiasi nasional

Banda Aceh (Aentenews) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyebutkan bahwa upaya pelestarian dan pengelolaan warisan budaya di Aceh mendapat apresiasi ditingkat nasional.

Apresiasi tersebut menyusul penetapan Museum Aceh sebagai peraih penghargaan Museum Kategori A pada ajang Malam Apresiasi Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 yang digelar Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta, pada 21 Oktober 2025.

Penghargaan ini menegaskan posisi Museum Aceh sebagai salah satu lembaga kebudayaan daerah terbaik di Indonesia, sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Aceh dalam melestarikan dan mengelola warisan budaya.

Dengan mengusung tema “Merawat Harmoni Budaya Menginspirasi Dunia”, ajang ini menjadi bentuk apresiasi tertinggi bagi individu maupun lembaga yang berkontribusi signifikan terhadap pelestarian dan pengembangan kebudayaan nasional.

Museum Aceh sendiri telah berstatus museum daerah kategori A, yang menandakan standar unggul dalam pengelolaan koleksi, tata kelola, serta pelayanan publik.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dedy Yuswadi, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih Museum Aceh. Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa upaya pelestarian dan pengelolaan warisan budaya di Aceh mendapat apresiasi di tingkat nasional,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim Museum Aceh, dukungan masyarakat, serta komitmen Pemerintah Aceh dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya daerah.

Kepala UPTD Museum Aceh, Arif Arham, turut menyampaikan apresiasi atas penghargaan tersebut.

“Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian yang sangat baik bagi dunia permuseuman di Indonesia. Dalam pidato Pak Menteri disebutkan bahwa hanya lima museum daerah yang menempati kategori A, dan Museum Aceh menjadi salah satunya. Ini tentu menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi kami,” ungkapnya.

Arif menegaskan, ke depan Museum Aceh akan terus berinovasi, terutama melalui digitalisasi koleksi dan informasi untuk memperluas jangkauan edukasi publik. Selain itu, penyegaran tata kelola dan tampilan museum juga akan dilakukan agar semakin relevan dengan kebutuhan generasi modern, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya yang telah terjaga.

Prestasi ini mencerminkan sinergi kuat antara Pemerintah Aceh, lembaga kebudayaan, akademisi, dan masyarakat. Museum Aceh kini tidak hanya menjadi pusat pelestarian sejarah, tetapi juga ruang edukasi budaya yang inspiratif bagi generasi muda di Tanah Rencong.//Redaksi

Sumber webasite// disbudpar.acehprov.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button