Mualem harap BPKP kawal pembangunan Aceh
Banda Aceh (Aentenews) – Gubernur Aceh Muzakir Manaf, sapaan akrab Mualem berharap Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh dapat mengawal program besar pembangunan agar dana yang akan digelontorkan itu, penggunaannya tepat sasaran.
Mualem menyampaikan hal tersebut saat mengukuhkan Nanang Agus Sutrisno sebagai Kepala Perwakilan BPKP Aceh, dalam sebuah prosesi sederhana di Restoran Pendopo Gubernur Aceh, Jumat (14/11).
“Selamat dan sukses kepada Pak Nanang. Mudah-mudahan betah di Aceh dan semakin memperkuat pengawasan keuangan daerah,” kata Mualem menambahkan.
Namun di luar sambutan seremoni pengukuhan Kepala Perwkilan BPKP Aceh, gubernur juga mengungkap hasil pertemuan terbarunya dengan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam pertemuan dengan Kepala Negara, Mualem menuturkan keluhan utama diantaranya bahwa semua muara pelabuhan di Aceh mengalami pendangkalan parah.
“Ada sedimen atau pasir menumpuk di semua kuala. Akibatnya nelayan harus menunggu air pasang setiap mau pergi atau pulang melaut,” ujarnya.
Menurut Mualem, sekitar 95 persen kuala di Aceh berada dalam kondisi dangkal dan membutuhkan pengerukan total. Ia meminta agar pengerukan dilakukan secara permanen serta memastikan sedimen dibuang keluar kawasan kuala agar tidak kembali menumpuk.
Di hadapan jajaran BPKP, Mualem mengaku mendapat respons positif dari Presiden.
“Alhamdulillah Pak Presiden menyetujui. Tahun depan ditambah dana untuk pengerukan kuala dan untuk dana abadi mantan kombatan,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Negara BPKP RI, Setya Nugraha, menegaskan komitmen lembaganya.
“BPKP hadir untuk mengawal akuntabilitas keuangan di Aceh. Kami sadar dinamika pemerintahan sangat turbulen. Karena itu, Bapak punya BPKP untuk diminta bantuan dan dukungan dalam melaksanakan pembangunan,” kata Setya.
Ia menyebut BPKP siap mendampingi pemerintah Aceh dalam berbagai agenda penting. “Ada BPKP sahabat gubernur yang siap membantu kapan saja, dari menghitung potensi kerugian negara, memetakan titik rawan, memastikan efektivitas pembangunan daerah, hingga pencegahan kecurangan,” ujarnya.
Setya berharap kehadiran BPKP di Aceh benar-benar memberi nilai tambah. “Kami ingin hadir memberi manfaat, terutama di Bumi Serambi Mekkah.” // Redaksi
Sumber: Biro Adpim Setda Aceh




