Pemerintah gunakan Kapal Aceh Hebat 1 rute luar negeri
Banda Aceh (Aentenews) – Pemerintah Aceh menggunakan Kapal Aceh Hebat I untuk melayari pelayaran luar negeri, yakni dari Pelabuhan Krueng Geukuh Lhokseumawe ke Pulau Penang, Malaysia.
“Gubernur meminta agar pelayaran ini segera disiapkan. Kita memiliki pelabuhan Krueng Geukueh yang sudah siap dan kapal Aceh Hebat yang bisa dimanfaatkan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir di Banda Aceh, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Sekda saat memimpin rapat pembahasan Rencana Operasional Angkutan Laut Luar Negeri lintasan Krueng Geukueh–Penang.
Sekda menyampaikan harapan Gubernur Aceh Muzakir Manaf bahwa ingin pelayaran ini tidak hanya menjadi proyek simbolik, tapi benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat dan dunia usaha di provinsi yang sebagian wilayahnya berada di pesisir pantai Selat Malaka.
Nasir menegaskan penggunaan Kapal Aceh Hebat 1 untuk tahap awal pelayaran Aceh-Penang itu tanpa mengganggu trayek yang sudah ada, yaitu Calang–Sinabang.
“Untuk tahun pertama, kita fokus dulu pada pelayanan publik. Masyarakat harus melihat bahwa janji Gubernur terkait pelayaran Krueng Geukueh–Penang benar-benar terwujud. Trayeknya akan ditambah, bukan digeser, dan izin pelayaran akan dimulai dari Sinabang,” tambah Sekda.
Izin trayek Aceh-Penang itu harus segera diurus secara cepat agar pelayaran dapat diluncurkan pada Januari 2026. Ia juga membuka peluang kerja sama dengan PEMA maupun pihak swasta jika siap beroperasi lebih awal.
“Target kita jelas, kapal Ro-Ro lintasan Krueng Geukueh–Penang harus mulai berlayar pada 2026. Jika PEMA siap bergerak lebih dulu (mengirim barang di tahun 2025), pemerintah akan memberi izin dan dukungan penuh. Ini bukan semata bisnis, tapi komitmen memenuhi janji gubernur kepada masyarakat,” tegas M. Nasir.
Krueng Geukueh–Penang merupakan bagian dari visi-misi Gubernur Aceh untuk memperkuat konektivitas internasional dan membuka jalur ekonomi baru antara Aceh dan Malaysia. Pelayaran lintas negara ini diharapkan menjadi jalur strategis untuk memperlancar arus barang dan orang, sekaligus memperkuat hubungan dagang antara Aceh dan kawasan utara Semenanjung Malaysia.
Kadishub Aceh, T. Faisal, menjelaskan jarak pelayaran Krueng Geukueh–Penang sekitar 205 mil laut. Pemerintah Aceh telah mengirim surat kepada Presiden pada Agustus lalu untuk meminta dukungan pembukaan lintasan tersebut.
Pembahasan rute internasional itu kini juga telah masuk dalam pembahasan antarnegara melalui forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
Menurutnya, pihak Penang Port telah menyatakan dukungan penuh terhadap rencana ini dan siap menyediakan ruang sandar bagi kapal dari Aceh. Namun, untuk kendaraan darat yang hendak masuk ke wilayah Malaysia, diperlukan kesepakatan antarnegara.
“Meski ada pembatasan untuk kendaraan, pelayaran ini tetap bisa dijalankan untuk penumpang dan barang,” ujar Faisal.
Fasilitas Pelabuhan Krueng Geukueh sudah siap. Gudang telah direhabilitasi 100 persen, sementara terminal penumpang sedang dalam tahap akhir persiapan. Dan pihak Imigrasi, Karantina dan seluruh stakeholder terkait memberikan dukungan penuh terhadap rencana pelayaran ini.//Redaksi
Sumber: Biro Adpim Setda Aceh




