
Banda Aceh (Aentenews) – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir, menyatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama dinas terkait segera membenahi rantai pasokan yang dinilai kerap menjadi penyebab inflasi di provinsi ujung paling barat Indonesia ini.
“Sesuai arahan Gubernur Muzakir Manaf, maka TPID bersama dinas terkait segera membenahi rantai pasokan yang kerap menjadi penyebab inflasi,” kata M Nasir yang juga Ketua TPID Aceh usai rapat dengan Gubernur Muzakir Manaf di Banda Aceh, Selasa (2/9) malam.
M Nasir menjelaskan gubernur juga menginstruksikan TPID dan dinas terkait, untuk fokus menjaga ketersediaan pasokan dalam menghadapi bulan Maulid (September-Desember 2025).
Kepada Kepala Bappeda, Sekda mengingatkan Pemerintah Aceh akan menambah anggaran untuk operasi pasar. Terkait operasi pasar, nantinya juga akan dibantu oleh Bank Aceh Syariah, Bank Indonesia serta akan berkoordinasi dengan BSI.
Pemerintah Aceh juga akan mempersiapkan pasar murah dan ini juga membutuhkan tambahan anggaran. “Kita juga akan menggelar pasar tani, selain di Banda Aceh, Pasar Tani juga akan kita gelar di kabupaten/kota dengan inflasi tertinggi,” kata Sekda.
“Kita juga akan mengintervensi khusus pada komoditas apa saja yang menjadi penyebab inflasi. Kepada para petani, Pemerintah Aceh juga akan menyiapkan subsidi biaya angkut, nanti kita akan dibantu oleh BI dan Bank Aceh melalui dana CSR,” ujar M Nasir menambahkan.
Pada kesempatan tersebut, Sekda juga menjelaskan Pemerintah Aceh akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan ketersediaan BBM jenis Solar Bersubsidi untuk nelayan.
“Tadi g ubernur juga mengingatkan TPID dan dinas terkait agar selalu menjaga ketersediaan bahan pokok untuk mencegah inflasi, seperti beras, cabe merah, bawang merah, khusus untuk empat bulan ke depan itu menjaga ketersediaan daging,” ungkap M Nasir.
“Untuk itu, dinas terkait harus mengupayakan penambahan suplai daging, baik dari dalam maupun luar negeri, khususnya daging beku untuk menghadapi Bulan Maulid,” imbuh Sekda.
Rilis Humas Pemprov Aceh